Jumat, 13 April 2012

Osmosis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Pada makhluk bersel banyak, tranportasi antar sel terjadi melalui membran sel. Zat yang dapat melalui membran plasma biasanya merupakan zat yang dapat larut. Selain ukuran molekul, sifat-sifat zat yang mempengaruhi transportasi pada membran antara lain kandungan muatan listrik, jumlah molekul air yang terikat dan daya lewat pada zat lemak.
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada mekanisme proses penyerapan terdapat proses difusi dan osmosis. Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pada usus ayam untuk mengamati adanya peristiwa osmosis. Pertama dengan mempersiapkan usus ayam yang sudah dicuci bersih, selanjutnya persiapan larutan glukosa dan air,  kemudian melakukan prosedur kerja yang sudah ditentukan, setelah itu mencatat data yang telah didapat. Maka dari itu, untuk lebih memahami proses tersebut, kami melakukan percobaan tentang Osmosis.

1.2    TUJUAN PRAKTIKUM
Mengamati adanya peristiwa osmosis



BAB II
KAJIAN TEORI

2.1    KAJIAN TEORI
Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran. (Crayonpedia, 2011)
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. (Wikipedia, 2011)
Pada hakekatnya osmosis adalah proses difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap-tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu tetapi menghalangi molekul lain dikatakan permeabel secara diferensial. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. (Kimbal, 1987)
Jika suatu larutan gula mengisi penuh sebuah kantung tertutup yang dindingnya elastis dan semi permeabel, kemudian kantung itu dibenamkan dalam air murni. Mula-mula air akan mudah masuk, kemudian kantung akan segera mengembang dan dindingnya akan meregang. Dengan membangkitkan daya tahan terhadap pengembangan lebih lanjut, dindingkantung yang meregang itu memberikan tekanan balik ke dalam terhadap larutan yang mengakibatkan peningkatan nilai potensial air larutan. Jika lebih banyak lagi air yang memasuki kantung, dinding akan terus meregang sampai titik batas, asalkan kantung tidak pecah. Pada kondisi ini, tekanan ke dalam dari dinding sama dengan potensial osmotik larutan gula sama dalam kantung. Pada titik keseimbangan inilah nilai potensial larutan akan sama dengan nilai potensial air murni di luar, sehingga tidak akan ada gerakan air dalam kantung. Sistem osmosis tertutup sangat sejajar dengan yang ada pada sel tumbuhan hidup. (Firdaus, dkk. 2006)

2.1    HIPOTESIS
Terjadinya peristiwa osmosis pada larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran usus ayam.



BAB III
METODE

3.1    ALAT DAN BAHAN
v Alat
·      Beaker glass 100 ml
·      Benang
·      Pisau
·      Silet
v Bahan
·      Larutan glukosa 30%
·      Air
·      Usus ayam masing-masing dengan panjang 6 cm sebanyak 4 buah.

3.2    CARA KERJA
1.      Disiapkan beaker glass 100 ml.
1.    Dua beaker glass diisi dengan larutan glukosa 100 ml dan dua lainnya diisi dengan aquades sebanyak 100 ml.
2.    Diikat salah satu ujung usus dengan benang kemudian dalam usus tersebut dimasukan larutan glukosa 30% sebanyak 2,5 ml, ikat ujung keduanya dengan benang. Jarak ikatan pertama dengan kedua 5 cm. Kerjakan sebanyak dua buah.
3.    Lakukan hal yang sama pada 2 usus lainnya diisi dengan air sampai penuh, dengan jarak ikatan pertama dan kedua 5 cm.
4.    Lakukan pengamatan berturut- turut dengan waktu 0 menit, 20 menit, 40 menit dan 60 menit.
5.    Dicatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.




BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1    HASIL PENGAMATAN

Waktu/Menit
Hasil Pengamatan
Usus berisi air
Usus berisi larutan glukosa 30%
0
Penuh berisi air (keras)
Penuh berisi air (elastis)
20
Semakin menyusut
(lembek)
Semakin menggembung (keras)
40
Semakin menyusut
(lembek)
Semakin menggembung (keras)
60
Semakin menyusut
(lembek)
Semakin menggembung (keras)

4.2    PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa pada usus ayam yang diisi dengan air murni kemudian dimasukkan ke dalam larutan glukosa 30%, semakin lama terjadi perubahan bentuk pada usus tersebut. Hal ini dapat diamati dengan pengamatan berturut-turut dalam waktu 0 menit, 20 menit, 40 menit, dan 60 menit. Usus yang awalnya penuh berisi air (bentuknya menggembung), lama kelamaan semakin mengkerut (bentuknya menyusut/volume air dalam usus berkurang) dan lembek. Peristiwa ini terjadi karena adanya pergerakan pelarut (air) yang berada dalam usus ke larutan glukosa (luar usus). Pergerakan air ini disebabkan oleh perbedaan konsentrasi antara larutan dalam usus dengan larutan di luar usus. Konsentrasi larutan dalam usus rendah (air murni) sehingga potensial air tinggi, sedangkan kensentrasi larutan di luar usus tinggi yaitu mengandung 30% glukosa sehingga potensial airnya rendah.
Berbeda halnya dengan usus yang berisi larutan glukosa 30% yang kemudian dimasukkan ke dalam air murni. Usus yang awalnya berisi larutan glukosa 30% berbentuk elastis, lama kelamaan bentuk usus akan semakin menggembung dan keras. Hal ini disebabkan oleh perpindahan air murni yang berkosentrasi lebih rendah ke dalam usus yang berisi glukosa dengan konsentrasi yang lebih tinggi.
Peristiwa yang terjadi pada usus ini adalah peristiwa osmosis, dimana terjadinya perpindahan pelarut (air) yang berkosentrasi rendah ke larutan yang berkosentrasi lebih tinggi melalui membran semi permeabel.





BAB V
KESIMPULAN

5.1    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, di dapatkan kesimpulan bahwa osmosis dapat terjadi jika dibatasi oleh membran semi permeabel (atau selektif permeabel yang hanya dapat dilewati oleh air). Dimana pada peristiwa osmosis ini akan terjadi perpindahan larutan(air) dari larutan yang hipotonis ke larutan yang hipertonis yang melewati membran semi permeabel.
       
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2011. http://www.crayonpedia.org Transpor Melalui Membran Sel. Diakses tanggal 25 Oktober 2011

Anonymous. 2011. http://id.wikipedia.org/ Osmosis. Diakses tanggal 25 Oktober 2011

Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru.
Kimbal, John W. 1987. Biologi edisi kelima jilid 1. Jakarta. Erlangga

1 komentar:

my signature