BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Pada
makhluk bersel banyak, tranportasi antar sel terjadi melalui membran sel. Zat
yang dapat melalui membran plasma biasanya merupakan zat yang dapat larut.
Selain ukuran molekul, sifat-sifat zat yang mempengaruhi transportasi pada
membran antara lain kandungan muatan listrik, jumlah molekul air yang terikat
dan daya lewat pada zat lemak.
Transportasi
tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan, pada mekanisme proses penyerapan terdapat proses difusi dan
osmosis. Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pada usus ayam untuk
mengamati adanya peristiwa osmosis. Pertama dengan mempersiapkan usus ayam yang
sudah dicuci bersih, selanjutnya persiapan larutan glukosa dan air, kemudian melakukan prosedur kerja yang sudah
ditentukan, setelah itu mencatat data yang telah didapat. Maka dari itu, untuk lebih
memahami proses tersebut, kami melakukan percobaan tentang Osmosis.
1.2
TUJUAN
PRAKTIKUM
Mengamati
adanya peristiwa osmosis
BAB
II
KAJIAN TEORI
2.1
KAJIAN
TEORI
Setiap
sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang
sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam
sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu.
pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat
dipengaruhi oleh permeabilitas membran. (Crayonpedia,
2011)
Osmosis adalah perpindahan air
melalui membran
permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. (Wikipedia, 2011)
Pada hakekatnya osmosis adalah proses
difusi. Para ahli kimia mengatakan bahwa osmosis adalah difusi dari tiap-tiap
pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial. Membran sel
yang meloloskan molekul tertentu tetapi menghalangi molekul lain dikatakan
permeabel secara diferensial. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah
difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi
tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. (Kimbal, 1987)
Jika
suatu larutan gula mengisi penuh sebuah kantung tertutup yang dindingnya
elastis dan semi permeabel, kemudian kantung itu dibenamkan dalam air murni.
Mula-mula air akan mudah masuk, kemudian kantung akan segera mengembang dan
dindingnya akan meregang. Dengan membangkitkan daya tahan terhadap pengembangan
lebih lanjut, dindingkantung yang meregang itu memberikan tekanan balik ke
dalam terhadap larutan yang mengakibatkan peningkatan nilai potensial air
larutan. Jika lebih banyak lagi air yang memasuki kantung, dinding akan terus
meregang sampai titik batas, asalkan kantung tidak pecah. Pada kondisi ini,
tekanan ke dalam dari dinding sama dengan potensial osmotik larutan gula sama
dalam kantung. Pada titik keseimbangan inilah nilai potensial larutan akan sama
dengan nilai potensial air murni di luar, sehingga tidak akan ada gerakan air
dalam kantung. Sistem osmosis tertutup sangat sejajar dengan yang ada pada sel
tumbuhan hidup. (Firdaus, dkk. 2006)
2.1
HIPOTESIS
Terjadinya
peristiwa osmosis pada larutan hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran
usus ayam.
BAB
III
METODE
3.1
ALAT
DAN BAHAN
v Alat
· Beaker
glass 100 ml
· Benang
· Pisau
· Silet
v Bahan
· Larutan
glukosa 30%
· Air
· Usus
ayam masing-masing dengan panjang 6 cm sebanyak 4 buah.
3.2
CARA
KERJA
1. Disiapkan
beaker glass 100 ml.
1. Dua
beaker glass diisi dengan larutan glukosa 100 ml dan dua lainnya diisi dengan
aquades sebanyak 100 ml.
2. Diikat
salah satu ujung usus dengan benang kemudian dalam usus tersebut dimasukan
larutan glukosa 30% sebanyak 2,5 ml, ikat ujung keduanya dengan benang. Jarak
ikatan pertama dengan kedua 5 cm. Kerjakan sebanyak dua buah.
3. Lakukan
hal yang sama pada 2 usus lainnya diisi dengan air sampai penuh, dengan jarak
ikatan pertama dan kedua 5 cm.
4. Lakukan
pengamatan berturut- turut dengan waktu 0 menit, 20 menit, 40 menit dan 60
menit.
5. Dicatat
hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL
PENGAMATAN
Waktu/Menit
|
Hasil Pengamatan
|
|
Usus berisi air
|
Usus berisi larutan glukosa 30%
|
|
0
|
Penuh
berisi air (keras)
|
Penuh
berisi air (elastis)
|
20
|
Semakin
menyusut
(lembek)
|
Semakin
menggembung (keras)
|
40
|
Semakin
menyusut
(lembek)
|
Semakin
menggembung (keras)
|
60
|
Semakin
menyusut
(lembek)
|
Semakin
menggembung (keras)
|
4.2
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat
diketahui bahwa pada usus ayam yang diisi dengan air murni kemudian dimasukkan
ke dalam larutan glukosa 30%, semakin lama terjadi perubahan bentuk pada usus
tersebut. Hal ini dapat diamati dengan pengamatan berturut-turut dalam waktu 0
menit, 20 menit, 40 menit, dan 60 menit. Usus yang awalnya penuh berisi air
(bentuknya menggembung), lama kelamaan semakin mengkerut (bentuknya menyusut/volume
air dalam usus berkurang) dan lembek. Peristiwa ini terjadi karena adanya
pergerakan pelarut (air) yang berada dalam usus ke larutan glukosa (luar usus).
Pergerakan air ini disebabkan oleh perbedaan konsentrasi antara larutan dalam
usus dengan larutan di luar usus. Konsentrasi larutan dalam usus rendah (air
murni) sehingga potensial air tinggi, sedangkan kensentrasi larutan di luar
usus tinggi yaitu mengandung 30% glukosa sehingga potensial airnya rendah.
Berbeda halnya dengan usus yang berisi
larutan glukosa 30% yang kemudian dimasukkan ke dalam air murni. Usus yang
awalnya berisi larutan glukosa 30% berbentuk elastis, lama kelamaan bentuk usus
akan semakin menggembung dan keras. Hal ini disebabkan oleh perpindahan air murni
yang berkosentrasi lebih rendah ke dalam usus yang berisi glukosa dengan
konsentrasi yang lebih tinggi.
Peristiwa yang terjadi pada usus ini
adalah peristiwa osmosis, dimana terjadinya perpindahan pelarut (air) yang
berkosentrasi rendah ke larutan yang berkosentrasi lebih tinggi melalui membran
semi permeabel.
BAB
V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, di dapatkan kesimpulan bahwa osmosis dapat terjadi jika dibatasi
oleh membran semi permeabel (atau selektif permeabel yang hanya dapat dilewati
oleh air). Dimana pada peristiwa osmosis ini akan terjadi perpindahan larutan(air)
dari larutan yang hipotonis ke larutan yang hipertonis yang melewati membran
semi permeabel.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous. 2011. http://www.crayonpedia.org Transpor Melalui Membran Sel. Diakses tanggal 25 Oktober 2011
Anonymous. 2011. http://id.wikipedia.org/ Osmosis. Diakses tanggal 25 Oktober 2011
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida
Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas
Riau. Pekanbaru.
Kimbal, John W. 1987. Biologi edisi kelima jilid
1. Jakarta. Erlangga
Keren nihh, mbantu banget
BalasHapus