Selasa, 17 April 2012

Jalur Pengangkutan Air pada Alamanda sp



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Proses fisiologi dari suatu tanaman tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya air yang cukup. Air sangat penting dalam reaksi-reaksi metabolisme tubuh. Dengan adanya air maka mineral-mineral yang ada di dalam tubuh dan hasil-hasil pembentukan makanan di daun diangkut ke jaringan tertentu dalam bentuk terlarut dalam air tersebut.
Proses pengangkutan ini dilakukan oleh jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. Pada praktikum kali ini, dilakukan pengamatan terhadap tanaman Alamanda dengan dua percobaan utama, dua percobaan ulang dan satu kontrol. Untuk kontrol, kulit batang tidak di kasi vaselin, sedangkan untuk percobaan yang lainnya yaitu xylem yang ditutupi dengan vaselin dan floem yang ditutupi dengan vaselin. Hal ini dilakukan untuk melihat jaringan apakah yang paling utama dalam proses pengangkutan air ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

1.2    TUJUAN PRAKTIKUM
Membuktikan bahwa jalur pengangkutan air yang utama pada tumbuhan adalah melalui xylem, sedangkan phloem adalah jalur pengangkutan air yang kedua.


BAB II
KAJIAN TEORI

2.1    KAJIAN TEORI
Air adalah bahan yang sangat penting bagi tumbuhan karena air adalah tempat terjadinya reaksi biokimia,sebagai pelarut, pengangkutan zat hara, sebagai system hidrolik dan pengatur suhu tubuh.
Air memasuki tumbuhan melalui bulu akar. Bulu akar hanya ada di ujung akar, namun dapat berjumlah amat besar. Begitu sampai dalam sel-sel epidermis, air terus bergerak mengalir diantara sel-sel korteks. Akan tetapi, air dapat memasuki silinder pusat, harus melalui sitoplasma sel-sel endodermis. Begitu ada  dalam silinder pusat, air itu bebas bergerak diantara sel-sel maupun melaluinya. Di dalam akar muda, air memasuki xylem dengan segera. Dalam akar yang lebih tua, harus melalui seberkas floem dan kambium dahulu, yaitu melalui sel-sel yang memanjang secara horizontal, jejari xylem.
Sesampainya di xylem, air dan mineral yang mengendap di dalamnya bergerak ke atas dalam pembuluh dan trakeid, yang terus ke akar dan batang. Pada setiap tingkat, air dapat menigngalkan xylem dan secara lateral lewat dan menyediakan keperluan jaringan-jaringan lain. Pada daun, xylem itu melalui tangkai daun dan kemudian ke dalam urat-urat daun. Pada ujung urat-urat, air meniggalkan xylem dan memasuki lapisan bunga karang dan sel-sel lapisan palisade daun. Di sini air dapat dipakai dalam fotosintesis atau diuapkan dari daun dalam proses transpirasi. (Kimball, 1983)
Pengangkutan air dalam tumbuhan ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu daya hisap daun (teori kohesi), daya tekan akar, dan aktivitas xylem.
Ada tiga elemen dasar dari teori kohesi untuk menjealskan pergerakan vertikal air dalam tubuh tumbuhan, yakni: tenaga pendorong, hidrasi pada lintasan yang dilalui, dan gaa kohesi antara molekul air.
Tenaga pendorong untuk pergerakan vertikal air di dalam tubuh tumbuhan dapat dilihat bahwa air bergerak dari dalam tanah, melalui tubuh tumbuhan menuju atmosfir. Potensi air harus lebih tinggi dari potensi air udara (atmosfir) di sekitar tumbuhan.
Dinding tubuh tumbuhan tersusun dari senyawa yang bersifat hidrofilik, yakni: selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Molekul air dapat terikat pada suatu permukaan hidrofilik oleh tenaga hidrasi. Dengan demikian, air yang sudah berada di dalam pembuluh xylem tidakm dapat ditarik kembali ke akar oleh gaya gravitasi. Tetapi, udara yang kering dapat menarik air tersebut.
Antara molekul air terdapat gaya tarik menarik yang disebut sebagai gaya kohesi. Air di dalam tubuh tumbuhan sering berada dalam keadaan tertarik (tension). Tenaga tarikan ini disebabkan oleh proses transpirasi yang berlangsung, serapan air secara osmotik oleh sel-sel hiudp di sekitar pembuluh xylem dan tenaga hidrasi dari dinding sel. Adanya gaya kohesi antara molekul air yang menjaga keutuhan kolom air di dalam pembuluh xylem. (Lakitan, 2007)
Tekanan akar menyebabkan gutasi, yaitu tetesan butiran air yang dapat dilihat di pagi ari pada ujung-ujung helaian daun rumput atau pinggiran daun kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil. Pada malam hari, ketika laju transpirasi rendah , akar dari beberapa tumbuhan tetap mengakumulasikan mineral dan tekanan akar mendorong getah xylem ke dalam sistem tunas lebih banyak air yang memasuki daun dibandingakn dengan yang ditranspirasi di daun.
Pada sebagian tumbuhan, tekanan akar bukanlah mekanisme utama yang mendorong naiknya getah xylem. Setinggi-tingginya tekanan akar hanya dapat memaksa air untuk naik ke atas beberapa meter saja, dan banyak tumbuhan yang termasuk beberapa pohon yang paling tinggi tidak dapat menghasilkan tekanan akar sama sekali. Bahkan, pada sebagian besar tumbuhan kecil yang memperlihatkan gutasi. Tekanan tidak dapat mengikuti kecepatan transpirasi setelah matahari terbit. Pada sebagian besar tumbuhan, getah xylem tidak terdorong dari bawah olehtekakan akar tetapi ditarik ke atas oleh daun itu sendiri. (Campbell, 2002)
2.2    HIPOTESIS
Jalur pengangkutan air yang utama pada tumbuhan adalah melalui xylem, sedangkan floem adalah jalur pengangkutan air yang kedua.



BAB III
METODE

3.1    ALAT DAN BAHAN
v Alat
·         Tumbuhan Alamanda
·         Aquades
v Bahan
·         Botol
·         Erlemeyer 5 buah
·         Pisau cutter
·         Kertas Karton
·         Vaselin
·         Karet Gelang

3.2    CARA KERJA
1.    Masing-masing botol erlemeyer didisi dengan air sampai permukaan air sama tinggi atau dengan skala tertentu.
2.    Kulit tumbuhan I dikupas, kemudian xylemnya ditutup dengan vaselin.
3.    Tumbuhan II Floemnya ditutup dengan vaselin.
4.    Kedua tumbuhan tersebut secara bersamaan dimasukkan kedalam erlemeyer.
5.    Untuk tumbuhan III dan IV dilakukan hal yang sama dengan tumbuhan I dan II sebagai percobaan ulangan.
6.    Untuk control tanpa dilakukan penutupan dengan vaselin.
7.    Hasil pengamatan dicatat setiap 24 jam selama 3 x 24 jam.



BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.  HASIL PENGAMATAN
No.
Waktu Mulai & Tenggang Waktu (Hari)
Jumlah air yang dikeluarkan (ml)
Percobaan Utama
Percobaan Ulangan
Kontrol
Xylem
Phloem
Xylem
Phloem
1
Hari ke 1
2.5
3.5
3.0
3.2
4.8
2
Hari ke 2
4.0
8.5
5.5
7.1
9.0
3
Hari ke 3
6.5
12
7.0
11
15
Rerata/hari:
4.3
8
5.2
7.1
9.6

B.  PEMBAHASAN
Pengamatan dilakukan terhadap batang tumbuhan Alamanda yang dikupas kulitnya dan diberi beberapa perlakuan yaitu, xylem yang ditutup dengan vaselin, floem yang ditutup dengan vaselin dan kontrol tanpa ditutupi dengan vaselin, dengan dua percobaan utama, dua percobaan ulangan, dan satu kali sebagai kontrol. Vaselin ini berfungsi untuk mencegah terjadinya transpirasi.
Pada pengamatan batang Alamanda yang xylemnya ditutupi vaselin, air akan masuk melalui floem. Begitu juga halnya pada batang yang floemnya ditutupi vaselin, yang berfungsi menyerap air adalah xylem.
Dari percobaan yang dilakukan, dapat diperoleh data bahwa semakin hari, semakin banyak air yang diserap oleh batang. Pada batang Alamanda yang xylemya ditutupi dengan vaselin, setelah beberapa hari tanaman nampak menjadi layu dengan ciri-ciri daun tanaman Alamanda tidak segar. Sedangkan pada batang Alamanda yang floemya ditutupi dengan vaselin , setelah beberapa hari tanaman tetap segar dengan kata lain tanaman tersebut masih tumbuh dengan baik. Sedikit berbeda pada batang Alamnda sebagai kontrol, tanaman ini lebih terlihat segar dibanding dengan tanaman yang floemnya ditutupi vaselin.
Hal ini menunjukkan bahwa tanaman yang bagian floemnya di tutup dengan vaselin masih tetap dapat hidup karena yang paling berperan dalam proses penyerapan air adalah jaringan xylem sedangkan jaringan floem hanya menebarkan makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesis keseluruh bagian tanaman, sehingga tidak terlalu berpengaruh besar dalam proses pertumbuhan.


BAB V
KESIMPULAN

5.1    Kesimpulan
Pada tumbuhan terdapat dua berkas pengangkut yaitu jaringan xylem dan jaringan floem. Jaringan xylem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa jalur pengangkutan air yang utama pada tumbuhan adalah melalui xylem, sedangkan floem adalah jalur pengangkutan air yang kedua. Hal ini dapat dibuktikan pada pengamatan batang yg xylemnya ditutupi vaselin setelah beberapa hari tanaman nampak menjadi layu dengan ciri-ciri daun tanaman Alamanda tidak segar. Sedangkan pada batang Alamanda yang floemya ditutupi dengan vaselin , setelah beberapa hari tanaman tetap segar dengan kata lain tanaman tersebut masih tumbuh dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA
Campbell, NA., Reece, JB., Mitchell, LG., 2002. Biologi jilid II edisi ke lima. Erlanga. Jakarta
Kimball, John. 1983. Biologi jilid II edisi ke lima. Erlangga. Jakarta
Lakitan, benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my signature