Selasa, 17 April 2012

Pengaruh Kadar Garam Terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
Beraneka ragam unsur dapat ditemukan dalam tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa seluruh unsur-unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa unsur yang ditemukan di dalam tubuh tumbuhan malah dapat mengganggu metabolisme atau meracuni tumbuhan.
Di samping karbondioksida dan air, tumbuhan masih memerlukan zat-zat lain yang disebut dengan hara mineral. Hara mineral ini ada yang esensial ada yang non-esensial. Natrium bukanlah suatu makrohara, juga tidak bisa dipastikan sebagai unsur esensial. Namun, dalam konsentrasi yang rendah atau sedikit dapat dikatakan sebagai unsur esensial bagi tumbuhan, yaitu untuk menggantikan sebagian kalium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum.
Untuk melihat pengaruh kadar garam terhadap penyerapan air dan pertumbuhan tanaman, maka dilakukanlah pengamatan pada kacang hijau yang diamati selama 7 hari.

1.2    TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk melihat pengaruh salinitas NaCl terhadap penyerapan air dan pertumbuhan tanaman kacang hijau


BAB II
KAJIAN TEORI

2.1    KAJIAN TEORI
Tumbuhan memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk melakukan fotosintesis. Namun, untuk mensintesis bahan organik, tumbuhan juga memerlukan bahan mentah dalam bentuk bahan-bahan anorganik seperti karbondioksida, air dan berbagai mineral yang ada sebagai ion anorganik dalam tanah. (Campbell, dkk. 2002)
Di samping karbondioksida dan air, tumbuhan masih memerlukan zat-zat lain. Misalnya, untuk pembentukan protein dan asam nukleat tumbuhan memerlukan nitrogen dan fosfor. Magnesium diperlukan utnuk pembentukan molekul chlorophyl. Sejumlah unsur lainnya diperluksan oleh setiap tumbuhan. Semua unsur ini diperoleh tumbuhan dari air tanah dalam bentuk kimia larutan senyawa. Oleh karena mineral terus menerus dipakai untuk aktivitas sintesis dalam metabolisme suatu tumbuhan, maka mineral dalam rambut akar konsentrasinya lebih rendah daripada konsentrasi mineral dalam air di sekelilingnya. Oleh sebab itu biasanya mineral masuk ke dalam rambut akar secara difusi. (Soemarwoto, dkk. 1981)
Ada dua kriteria utama untuk menentukan esensial atau tidaknya suatu unsur dalam tumbuhan. Pertama, suatu unsur disebut esensial jika tumbuhan tidak mampu menyempurnakan daur hidupnya tanpa unsur tersebut. Kedua, suatu unsur adalah esensial jika unsur tersebut menjadi bagian dari molekul atau kandungan tumbuhan yang esensial bagi tumbuhan  itu. (Salisbury, 1995)
Suatu unsur kimia tertentu dianggap sebagai suatu nutrien esensial jika nutrien tersebut diperlukan agar suatu tumbuhan dapat tumbuh dari suatu biji dan menyelesaikan siklus kehidupannya. Unsur yang diperlukan oelh tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar disebut makronutrien. Terdapat sembilan makronutrien, yang meliputi enam unsur penyususn utama senyawa organik : karbon, oksigen, hidrogen, sulfur dan fosfor. Tiga makronutrien lainnya adalah kalium, kalsium dan magnesium. Unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit disebut mikronutrien. Kedelapan mikronutrien tersebut adalah besi, klorida, tembaga, mangan, seng, molibdenum, boron, dan nikel. (Campbell, dkk. 2002)
Disamping unsur esensial ini beberapa spesies membutuhkan unsur lain, selama bertahun- tahun terbukti bahan natrium dibutuhkan paling tidak menguntungkan spesies padang pasir seperti Atriplek vesicaria. Pada tahun 1945 Harmer dan Benne menyusun spesies tumbuhan kedalam beberapa kelompok berdasarkan tanggapannya terhadap natrium yang diberikan bersama kalium, dalam jumlah cukup atau tidak cukup. Jelas dari hasilya bahwa kalium dalam jumlah tertentu dibutuhkan oleh semua spesies, dan tidak dapat digantikan oleh natrium, tapi tidak terbukti bahwa natrium adalah unsur esensial. Peran utamanya adalah menggantikan sebagian kalium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan maksimum. (Salisbury, 1995)
Natrium bukanlah termasuk mikrohara dan bukan juga termasuk unsur esensial, tetapi apabila natrium itu berada dalam jumlah yang sedikit maka dapat dikatakan sebagai unsur esensial bagi tumbuhan. Diketahui bahwa bagian yang paling aktif dalam penyerapan garam bukan bagian rambut akar pada tanaman tersebut melainkan darah perpanjangan sel tepatnya dibagian ujung akar. Dimana agar garam – garam mineral dapat diagkut dengan mudah ke sistem pucuk maka ion diserap oleh akar dari larutan tanah yang mana itu harus melintasi kotek dan xylem dahulu. (Loveless, 1987)
Terdapat sejumlah unsur lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, walaupun tidak dapat dikategorikan ke dalam unsur esensial. Unsur ini diketahui berfungsi secara parsial sebagai suatu unsur esensial dalam tanaman dan disebut unsur benefesial. Marscher mengusulkan unsur-unsur yang termasuk dalam kelompok ini antara lain: Na, Si, Co, Ni, Se (selenium), dan Al (aluminium). Sementara itu, Basiouny mengusulkan Vanadium (V). (Firdaus, dkk. 2006)
2.1    HIPOTESIS
Adanya pengaruh kadar garam terhadap penyerapan air dan pertumbuhan tanaman kacang hijau.


BAB III
METODE

3.1    ALAT DAN BAHAN
v Alat
·      Tabung reaksi 6 buah
·      Kapas
·      Rak tabung reaksi
·      Kertas label
v Bahan
·      Tanaman kacang hijau yang masih muda
·      Larutan NaCl 0,00 M, 0,01 M, 0,05 M, 0,10 M, 0,20 M

3.2    CARA KERJA
1.      Disiapkan larutan NaCl dengan konsentrasi : 0,00 M, 0,01 M, 0,05 M, 0,10 M, dan 0,20 M masing-masing 100cc
2.      Masing-masing larutan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan diberi label dengan kertas label
3.      Dimasukkan tanaman kacang hijau kedalam tabung reaksi
4.      Mulut tabung reaksi ditutup dengan potongan kapas (diusahakan agar batang tanamandapat berdiri tegak)
5.      Pengamatan dilakukan selama 7 hari dan dicatat semua perubahan yang terjadi pada tanaman
6.      Dihari terakhir pengamatan, dicatat dan diukur volume larutan yang ada pada masing-masing tabung reaksi.



BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1    HASIL PENGAMATAN
Indikator
Kadar NaCl
0,00 M
0,01 M
0,05 M
0,10 M
0,20 M
Tinggi Batang
H1: 9 cm
H1: 9 cm
H1: 9 cm
H1: 9,7 cm
H1: 11,1 M
H7: 11,5 cm
H7: 11 cm
H7: 13 cm
H7: 12,5 cm
H7: 12,2 M
Panjang Daun
H1: 3,9 cm
H1: 4 cm
H1: 3,6 cm
H1: 3,5 cm
H1: 4,3 cm
H7: 4,2 cm
H7: 4,4 cm
H7: 3,7 cm
H7: 4 cm
H7: 4 cm
Lebar Daun
H1: 1,5 cm
H1: 1 cm
H1: 1,5 cm
H1: 1,3 cm
H1: 2,1 cm
H7: 2,2 cm
H7: 1,5 cm
H7: 1,6 cm
H7: 1,1 cm
H7: 1,4
Jumlah Akar
-
-
-
-
-
Bentuk Batang
H1: batang tegak
H1: batang tegak
H1: batang tegak
H1: batang tegak
H1: batang tegak
H7: batang tegak
H1: batang layu
H1: batang layu
H1: batang layu
H1: batang layu dan kering
Warna Daun
H1: hijau
H1: hijau
H1: hijau
H1: hijau
H1: hijau
H7: hijau
H7: hijau kekuningan
H7: kekuningan
H7: kekuningan
H7: kuning kecoklatan

Konsentrasi (NaCl)
Volume air yang berkurang
0,00 M
3 cm
0,01 M
2 cm
0,05 M
1,8 cm
0,10 M
5,5 cm
0,20 M
1,7 cm




Pengamatan Kualitatif Pengaruh Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
NaCl
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
0,00 M
Batang tegak
Batang tegak
Batang tegak
-
Batang tegak
Batang tegak
Batang tegak
Warna daun hijau
Daun hijau dan diameter bertambah
Daun segar
-
Daun hijau
Daun segar
Daun segar
Belum tumbuh akar
Belum tumbuh akar
Akar belum tumbuh
-
Akar tidak tumbuh
Akar tidak tumbuh
Tidak tumbuh akar
0,01 M
Batang tegak
Batang tegak
Batang layu
-
Batang layu
Batang layu
Tidak tumbuh akar,
Tumbuhan mati
Warna daun hijau
Warna daun hijau
Daun layu menguning
-
Daun layu menguning
Daun layu menguning
Belum tumbuh akar
Leher akar membiru
Tidak tumbuh akar
-
Tidak tumbuh akar
Tidak tumbuh akar
0,05 M
Batang tegak
Batang tegak
Tumbuhan layu, daun menguning
-
Tumbuhan mati
Tumbuhan mati
Tumbuhan mati
Warna daun hijau
Warna daun hijau
-
Belum tumbuh akar
Belum tumbuh akar
-
0,10 M
Batang tegak
Daun menguning
Tumbuhan layu
-
Tumbuhan mati
Tumbuhan mati
Tumbuhan mati
Warna daun hijau
-
Belum tumbuh akar
Akar tidak tumbuh
Akar tidak tumbuh
-
0,20 M
Batang tegak
Batang tegak
Tumbuhan layu
-
Tumbuhan layu, daun layu dan kering
Tumbuhan mati
Tumbuhan mati
Warna daun hijau
Warna daun hijau
-
Belum tumbuh akar
Belum tumbuh akar
Akar tidak tumbuh
-

4.2    PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanaman kacang hijau selama 7 hari, dapat diketahui bahwa adanya pengaruh kadar garam terhadap penyerapan air dan pertumbuhan kacang hijau. Hal ini dapat dibuktikan dengan perubahan tinggi batang, panjang daun, lebar daun, bentuk batang, dan warna daun kacang hijau yang di rendam dengan larutan NaCl dengan masing-masing konsentrasi 0,00 M, 0,01 M, 0,05 M, 0,10 M, dan 0,20 M. Selain itu, juga terjadinya pengurangan volume pada larutan NaCl.
Pada percobaan ini volume air yang hilang pada tiap – tiap konsentrasi tidak seimbang, dimana pada konsentrasi 0,10 M lebih banyak air yang hilang dari pada konsentrasi 0,20 M, sedangkan seharusnya semakin tinggi konsentrasi suatu larutan NaCl maka volume air akan semakin berkurang juga sehingga tekanan osmotiknya akan besar, potensial osmotik rendah dan potensial airnya juga akan rendah. 
Berkurangnya volume larutan NaCl ini disebabkan oleh potensial air dalam sel rendah sehingga air dapat masuk kedalam sel, dan dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai bahan dalam fotosintesis, melarutkan zat-zat yang dibutuhkan tumbuhan serta untuk mempertahankan turgiditas sel tumbuhan. Karena banyak aktivitas tumbuhan yang ditentukan oleh air dan bahan yang larut dalam air.
Jika dilihat dari pertumbuhan tanaman kacang hijau, dapat diketahui bahwa terjadinya pertambahan tinggi batang, panjang daun, dan lebar daun kacang hijau, namun pada konsentrasi 0,10 M dan 0,20 M diameter lebar daun menjadi berkurang (mengkerut). Begitu juga dengan bentuk batang, dan warna daunnya. Semakin tinggi konsentrasi NaCl, maka semakin layu batang tanaman kacang hijau dan warna daunnya semakin kekuningan. Hal ini disebabkan karena potensial air sel tanaman kacang hijau lebih tinggi dari pada potensial air larutan, akibatnya air dari sel berosmosis ke luar, sehingga tanaman menjadi kering dan proses fisiologisnya terganggu dan akhirnya tanaman mati.



BAB V
KESIMPULAN

5.1    Kesimpulan
·           Selain karbondioksida dan air, tumbuhan masih memerlukan zat-zat lain berupa hara mineral.
·           Suatu unsur disebut esensial jika tumbuhan itu tidak mampu menyempurnakan daur hidupnya tanpa unsur tersebut dan jika unsur tersebut menjadi bagian dari molekul atau kandungan tumbuhan yang esensial bagi tumbuhan  itu.
·           Apabila natrium berada dalam jumlah yang sedikit maka dapat dikatakan sebagai unsur esensial bagi tumbuhan.
·           Adanya pengaruh kadar garam terhadap penyerapan air dan pertumbuhan kacang hijau.
·           Semakin tinggi konsentrasi NaCl, maka semakin layu batang tanaman kacang hijau dan warna daunnya semakin kekuningan.
·           Berkurangnya volume larutan NaCl disebabkan oleh potensial air dalam sel rendah sehingga air dapat masuk kedalam sel.

·            
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, NA., Reece, JB., Mitchell, LG., 2002. Biologi jilid II edisi ke lima. Erlanga. Jakarta
Firdaus L.N., Sri Wulandari, Yusnida Bey. 2006. Fisiologi Tumbuhan. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau. Pekanbaru.
Loveless, R.A. 1987. Prinsip-prinsip biologi tumbuhan untuk daerah tropik, Gramedia Jakarta
Salisbury, FB., Ross, CW., 1995 . Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Penerbit ITB. Bandung
Soemarwoto, I., Gandjar, I., Guharja, E., Nasution, AH., Soemartono, SS., Soemadikarta, LK., 1981. Biologi Umum II. Gramedia. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my signature