Minggu, 15 April 2012

Konsep Kategori Dan Takson



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Kegiatan menggolong-golongkan objek telah lazim dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Misalnya, pedagang buah yang mengelompokkan/ menggolong-golongkan dagangannya yang akan dijual di pasar agar memudahkan pembeli dalam menemukan barang yang akan dibelinya. Demikian pula halnnya ilmuan yang berusaha mengelompokkan tumbuhan yang beranekaragam menjadi kelompok-kelompok yang mudah dikenal agar memudahkan orang lain dalam mengenalinya, menemukan dan mempelajari objek yang dimaksud.
Sebelum melakukan penggolongan tumbuhan, terlebih dahulu perlu dikenali ciri objek yang akan digolongkan, kemudian menentukan identitasnya yang berupa nama ilmiah. Di dalam taksonomi tumbuhan, kegiatan dalam menentukan nama ilmiah suatu objek, atau kedudukannya pada suatu tingkat takson lazim disebut dengan istilah Identifikasi. Ketiga kegiatan tersebut, yaitu : pencirian (deskripsi), penamaan (nomenklatur), dan penggolongan (klasifikasi).
Pencirian (deskripsi), penamaan (nomenklatur), dan penggolongan (klasifikasi) tumbuhan perlu dipelajari bagi seseorang yang ingin mendalami pengetahuan tentang “seluk-beluk” kehidupan tumbuhan. Asas-asas dan prinsip-prinsip dasar dari ketiga kegiatan tersebut secara khusus dipelajari dalam taksonomi tumbuhan yang merupakan bagian dari cabang ilmu yang lebih luas yaitu sistematika tumbuhan.
Dengan mengenali ciri suatu objek akan memudahkan dalam menentukan identitas/namanya. Apabila ciri dan namanya telah diketahui, barulah objek tersebut bisa digolong-golongkan/dikelompokkan menurut kaidah/aturan tertentu.


1.2    Permasalahan
1.      Bagaimana cara membedakan sifat antar jenis,marga,suku dalam bangsa malvales
2.      Bagaimana cara menjelaskan sifat antar jenis,marga,suku dalam bangsa malvales
3.      Bagaimana cara mengelompokan jenis-jenis tumbuhan dalam kesatuan-kesatuan          takson sehingga hubungan kekerabatan menjadi jelas.
4.       Bagaimana cara membandingkan antar suku Malvaceae dengan suku Elaeocarpaceae
5.       Bagaimanakah analisis fenetik antar suku Malvaceae dengan suku Elaeocarpaceae
1.3    Tujuan Praktikum
·      Dapat menjelaskan perbedaan sifat antar jenis, marga, suku dalam Bangsa Malvales
·      Dapat menjelaskan persamaan sifat antar jenis, marga, suku dalam Bangsa Malvales
·      Dapat mengelompokkan jenis-jenis tumbuhan dalam kesatuan-kesatuan takson sehingga hubungan kekerabatannya menjadi jelas
·      Melakukan analisis fenetik berdasarkan ciri jenis tumbuhan Hibiscus rosa-sinensis (merah), Hibiscus rosa-sinensis (kuning), Hibiscus tiliaceus, Sida rhombifolia, Malvaviscus penduliflorus, dan  Muntingia calabura pada tabel 1,2,3
·      Membuat diagram pohon (dendogram) untuk menduga hubungan kekerabatan antar jenis yang dianalisis.


BAB II
BAHAN DAN CARA KERJA

2.1    Bahan
·      Suku Malvaceae : Hibiscus rosa sinensis dan beberapa hibridnya (petal berwarna merah, kuning, putih, dll)
·      Suku Malvaceae : Hibiscus tiliaceus, Sida acuta/Sida rhombifolia, Urena lobata
·      Suku Elaeocarpaceae : Muntingia calabura

2.2    Alat
·      Loupe
·      Silet
·      Mikroskop stereo
·      Penggaris
·      Alat tulis

2.3    Cara Kerja
·        Amatilah semua sifat dan ciri dari objek yang tersedia. Tuliskan hasil pengamatannnya pada label 1, tabel 2, tabel 3, dan tabel 4.
·        Buatlah deskripsi (uraian) tentang perbedaan/perbandingan sifat berdasarkan kesamaan dan perbedaan antar jenis, antar marga dan antar suku dari bahan yang tersedia:
1.    Perbandingan sifat/ciri antara jenis Hibiscus rosa-sinensis dengan hibridnya berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat/ciri hasil pengamatan pada tabel 1
2.    Perbandingan sifat antara jenis Hibiscus rosa-sinensis dengan Hibiscus tiliaceus berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat/ciri hasil pengamatan pada tabel 2
3.    Perbandingan sifat antara marga Hibiscus, Sida dan Urena berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat/ciri hasil pengamatan pada tabel 3
4.    Perbandingan sifat antara suku Malvaceae dan Elaeocaroaceae berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat/ciri hasil pengamatan pada tabel 4
·      Lakukan analisis kelompok (analisis duster) untuk mengelompokkan bahan yang ersedia berdasarkan kesamaan sifat yg dimilikinya. Buatlah hasil analisis kelompok dalam bentuk dendogram (diagram pohon) sehingga hubungan kekerabatannya dapat divisualisasikan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1    Hasil Pengamatan
Tabel 1. Perbandingan sifat antara jenis Hibiscus rosa-sinensis dengan hibridnya
No.
Sifat/Ciri
I
II
III
IV
V
1
Habitus
perdu
perdu
perdu
perdu
perdu
2
Macam/susunan daun
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
3
Duduk daun pada batang
sparsa
sparsa
sparsa
sparsa
sparsa
4
Bentuk/bangun daun
ovate
ovate
ovate
ovate
ovate
5
Bentuk ujung daun
acute
acute
acute
acute
acute
6
Bentuk pangkal daun
obtuse
obtuse
obtuse
obtuse
obtuse
7
Keadaan tepi daun
serrate
crenate
serrate
serrate
Crenate
8
Keadaan permukaan daun
scaber
scaber
scaber
scaber
Scaber
9
Macam pertulangan daun
pinnate
pinnate
pinnate
pinnate
Pinnate
10
Bentuk stipula (daun penumpu)
libberae
libberae
libberae
libberae
Libberae
11
Letak stipula
axillar
axillar
axillar
axillar
Axillar
12
Bentuk batang
teres
teres
teres
teres
Teres
13
Warna permukaan/kulit batang
hijau
hijau
hijau
hijau
Hijau
14
Letak bunga
axillar
axillar
axillar
axillar
Axillar
15
Macam/susunan bunga
tunggal
tunggal
tunggal
tunggal
Tunggal
16
Jumlah epikaliks
6
6
6
6
7
17
Warna epikaliks
hijau
hijau
hijau
hijau
Hijau
18
Bentuk/keadaan sepal (daun kelopak)
berlekatan
berlekatan
berlekatan
berlekatan
berlekatan
19
Jumlah sepal
5
5
5
5
5
20
Jumlah petal (daun mahkota)
5
5
5
5
5
21
Warna petal
merah
merah
kuning
orange
Putih
22
Panjang petal (cm)
7,5
7
6,5
6
5,5
23
Lebar petal pada bagian terlebar (cm)
6
5,2
4,5
5
3
24
Estivasi (pelipatan petal di dlm kuncup)
1/3
1/3
1/3
1/3
1/3
25
Warna staminalkolumn
merah
merah
mer.muda
mer.muda
Putih
26
Jumlah filamen (tangkai sari)
97
91
89
88
96
27
Warna filamen
mer.muda
mer.muda
mer.muda
mer.muda
Putih
28
Warna antera
kuning
kuning
kuning
kuning
Kuning
29
Kedudukan ovarium thd dasar bunga
suferus
suferus
suferus
suferus
Suferus
30
Jumlah stilus (tangkai putik)
5
5
5
5
5
31
Panjang stilus
10
9
8,5
8,6
6,5
32
Jumlah stigma (kepala putik)
5
5
5
5
5

Keterangan :
Hibiscus rosa-sinensis (asli)          : petal warna merah
Hibiscus rosa-sinensis (hibrid-1)   : petal warna merah agak lunak
Hibiscus rosa-sinensis (hibrid-2)   : petal warna cream, merah di tengah
Hibiscus rosa-sinensis (hibrid-3)   : petal warna cream polos
Hibiscus rosa-sinensis (hibrid-4)   : petal warna putih
Tabel 2. Perbandingan sifat antara jenis Hibiscus rosa-sinensis dan Hibiscus tiliaceus

No.
Sifat/Ciri
Hibiscus rosa-sinensis
Hibiscus tiliaceus
1
Habitus
Perdu
Trees
2
Macam/susunan daun
Tunggal
Tunggal
3
Duduk daun pada batang
Sparsa
Sparsa
4
Bentuk/banun daun
Ovate
Cordate
5
Bentuk ujung daun
Acute
Acuminate
6
Bentuk pangkal daun
Obtuse
Cordate
7
Keadaan tepi daun
Serrate
Integer
8
Keadaan permukaan daun
Scaber
Laevis
9
Macam pertulangan daun
Pinnate
Pinnate
10
Bentuk stipula (daun penumpu)
Liberae
Liberae
11
Letak stipula
Axilar
Axilar
12
Bentuk batang
Teres
Teres
13
Warna permukaan/kulit batang
Hijau kecoklatan
Coklat
14
Letak bunga
Axilar
Axilar
15
Macam/susunan bunga
Tunggal
Tunggal
16
Jumlah epikaliks
7
8
17
Warna epikaliks
Hijau
Hijau
18
Bentuk/keadaan sepal (daun kelopak)
Berlekatan
Berlekatan
19
Jumlah sepal
5
5
20
Jumlah petal (daun mahkota)
5
5
21
Warna petal
Merah
Kuning
22
Panjang petal (cm)
6.7
5.7
23
Lebar petal pada bagian terlebar (cm)
4.3
4.7
24
Keadaan tepi petal
Lobatus
Rephondate
25
Estivasi (pelipatan petal di dlm kuncup)
1/3

26
Panjang staminalkolumn
8.7 cm
2.5 cm
27
Warna staminalkolumn
Merah muda
Putih
28
Jumlah filamen (tangkai sari)
84
68
29
Warna filamen
Merah muda
Kuning
30
Panjang filamen
40mm
30 mm
31
Keadaan antera (kepala sari)


32
Warna antera
Kuning
Kuning
33
Jumlah ovarium
5
5
34
Bentuk ovarium


35
Kedudukan ovarium thd dasar bunga
Suferus
Suferus
36
Jumlah stilus (tangkai putik)
5
5
37
Keadaan stilus
Kohesi
Kohesi
38
Panjang stilus (cm)
8
6
39
Jumlah stigma (kepala putik)
5
5
40
Keadaan stigma
Bebas
Bebas


Tabel 3. Perbandingan sifat antar marga antara jenis Hibiscus rosa-sinensis, Sida rhombifolia, Malvaviscus penduliflorus, dan Muntingia calabura.

No.
Sifat/Ciri
Hibiscus rosa-sinensis
Sida rhombifolia
Malvaviscus penduliflorus
Muntingia calabura
1
Habitus
Perdu
Perdu
Perdu
Trees
2
Macam/susunan daun
Tunggal
Tunggal
Tunggal
Tunggal
3
Duduk daun pada batang
Sparsa
Sparsa
Sparsa
Alternate
4
Bentuk/banun daun
Ovate
Oblongus
Ovate
Ovate
5
Bentuk ujung daun
Acute
Acute
Acuminate
Acuminate
6
Bentuk pangkal daun
Obtuse
Acute
Acute
Oblique
7
Keadaan tepi daun
Serrate
Serrate
Serrate
Serrate
8
Keadaan permukaan daun
Scaber
Villosus
Villosus
Villosus
9
Macam pertulangan daun
Pinnate
Pinnate
Pinnate
Pinnate
10
Bentuk stipula (daun penumpu)
Liberae
Liberae
Liberae
Liberae
11
Letak stipula
Axilar
Axilar
Axilar
Axilar
12
Bentuk batang
Teres
Teres
Teres
Teres
13
Warna permukaan/kulit batang
Hijau coklat
Hijau
Hijau
Coklat
14
Letak bunga
Axilar
Axilar
Axilar
Axilar
15
Macam/susunan bunga
Tunggal
Tunggal
Tunggal
Tunggal
16
Jumlah epikaliks
7
2
7
-
17
Warna epikaliks
Hijau
Coklat
Hijau
-
18
Bentuk/keadaan sepal (daun kelopak)
Tubuler
Tubuler
Tubuler
Berlekatan
19
Jumlah sepal
5
5
5
5
20
Jumlah petal (daun mahkota)
5
5
5
6
21
Warna petal
Merah
Kuning
Merah
Putih
22
Panjang petal (cm)
6.7
2.4
5.6
0.8
23
Lebar petal pd bgian terlebar (cm)
4.8
1.1
2.3
0.5
24
Keadaan tepi petal
Lobatus
Integer
Lobatus
Rephondate
25
Estivasi (pelipatan petal di dlm kuncup)
1/3
-
-
Keluar
26
Panjang staminalkolumn (cm)
8.7
1
7
0.5
27
Warna staminalkolumn
Merah muda
Kuning
Merah
Putih
28
Jumlah filamen (tangkai sari)
84
23
23
20
29
Warna filamen
Merah muda
Kuning
Merah
Putih
30
Panjang filamen
-
3.5 mm
2
4
31
Keadaan antera (kepala sari)
Bebas
Bersatu
Bebas
Bersatu
32
Warna antera
Kuning
Kuning
Merah
Hijau
33
Jumlah ovarium
-
3
5
2
34
Bentuk ovarium




35
Kedudukan ovarium thd dasar bunga
Suferus
Suferus
Suferus
Suferus
36
Jumlah stilus (tangkai putik)
5
5
10

37
Keadaan stilus
Bebas
Bebas
Bebas
Bebas
38
Panjang stilus (cm)
8
1
7
0.5
39
Jumlah stigma (kepala putik) (cm)
5
5
10
5
40
Keadaan stigma
Bebas
Bebas
Bebas
Bebas


Tabel 4. Perbandingan sifat antar suku Malvaceae dan Elaeocaroaceae

No.
Sifat/Ciri
Malvaceae
Elaeocaroaceae
1
Habitus
Perdu
Trees
2
Macam/susunan daun
Tunggal
Tunggal
3
Duduk daun pada batang
Sparsa
Aiternate
4
Bentuk/banun daun
Ovate, oblongus
Ovate
5
Bentuk ujung daun
Acute, acuminate
Acuminate
6
Bentuk pangkal daun
Obtuse, acute
Oblique
7
Keadaan tepi daun
Serrate
Serrate
8
Keadaan permukaan daun
Scaber, Villosus
Villosus
9
Macam pertulangan daun
Pinnate
Pinnate
10
Bentuk stipula (daun penumpu)
Liberae
Liberae
11
Letak stipula
Axilar
Axilar
12
Bentuk batang
Teres
Teres
13
Warna permukaan/kulit batang
Hijau coklat, hijau
Coklat
14
Letak bunga
Axilar
Axilar
15
Macam/susunan bunga
Tunggal
Tunggal
16
Jumlah epikaliks
2 - 7
-
17
Warna epikaliks
Hijau
-
18
Bentuk/keadaan sepal (daun kelopak)
Tubuler
Berlekatan
19
Jumlah sepal
5
5
20
Jumlah petal (daun mahkota)
5
6
21
Warna petal
Merah-kuning
Putih
22
Panjang petal (cm)
2.4 – 6.7
0.8
23
Lebar petal pada bagian terlebar (cm)
1.1 – 4.8
0.5
24
Keadaan tepi petal
Lobatus-integer
Rephondate
25
Estivasi (pelipatan petal di dlm kuncup)
1/3
Keluar
26
Panjang staminalkolumn
1 – 8.7
0.5
27
Warna staminalkolumn
Merah muda-merah-kuning
Putih
28
Jumlah filamen (tangkai sari)
23 – 84
20
29
Warna filamen
Merah muda
Putih
30
Panjang filamen
2 – 5
4
31
Keadaan antera (kepala sari)
Bersatu-bebas
Bersatu-bebas
32
Warna antera
Kuning
Hijau
33
Jumlah ovarium
3
2
34
Bentuk ovarium


35
Kedudukan ovarium thd dasar bunga
Suferus
Suferus
36
Jumlah stilus (tangkai putik)
5 – 10
5
37
Keadaan stilus
Bebas
Bebas
38
Panjang stilus
1 – 8
0.5
39
Jumlah stigma (kepala putik)
5 – 10
5
40
Keadaan stigma
Bebas
Bebas


Tabel 5. Hasil pengamatan 20 karakter pada 4 jenis tumbuhan

No.
Karakter
Jenis tumbuhan
Sp1
Sp2
Sp3
Sp4
Sp5
Sp6
1
Bangun daun ovate                    
+
+
-
+
-
+
2
Duduk daun sparsa
+
+
+
+
+
-
3
Panjang petal 5.7
-
-
+
+
-
-
4
Habitus perdu
+
+
-
+
+
-
5
Bentuk ujung daun acute
+
+
-
-
+
-
6
Pangkal daun obtuse
+
+
-
-
-
-
7
Tepi daun serrate
+
+
-
+
+
+
8
Permukaan daun villosus
-
-
-
+
+
+
9
Warna kulit batang hijau
+
+
-
+
+
-
10
Jumlah epikaliks 7
+
+
-
+
-
-
11
Keadaan tepi petal lobatus
+
+
-
+
-
-
12
Warna epikaliks hijau
+
+
+
+
-
-
13
Warna filamen kuning
-
-
+
-
+
-
14
Jumlah filamen 23
-
-
-
+
+
-
15
Warna petal merah
+
-
-
+
-
-
16
Warna staminalkolumn putih
-
-
+
-
-
+
17
Warna antera kuning
+
-
+
-
+
-
18
Jumlah petal 5
+
+
+
+
+
-
19
Jumlah stilus 5
+
+
+
-
+
-
20
Jumlah stigma 5
+
+
+
-
+
+

Jumlah
15
13
9
13
12
5
Keterangan:
Sp1      Hibiscus rosa-sinensis
Sp2      Hibiscus rosa-sinensis putih
Sp3      Hibiscus tiliaceus
Sp4      Malvaviscus penduliflorus
Sp5      Sida rhombifolia
Sp6      Muntingia calabura










Tingkat Kesamaan Antar Jenis
IS = {(2W)/(A+B)}x100%
Perhitungan :
IS (Sp1, Sp2)              = {(2x13)/(15+13)}x100%  = 89%
IS (Sp1, Sp3)              = {(2x6)/(15+9)}x100%      = 50%
IS (Sp1, Sp4)              = {(2x10)/(15+13)}x100% = 71%
IS (Sp1, Sp5)              = {(2x9)/(15+12)}x100%    = 66%
IS (Sp1, Sp6)              = {(2x3)/(15+5)}x100%      = 30%
IS (Sp2, Sp3)              = {(2x5)/(13+9)}x100%      = 45%
IS (Sp2, Sp4)              = {(2x9)/(13+13)}x100%    = 69%
IS (Sp2, Sp5)              = {(2x8)/(13+12)}x100%    = 64%
IS (Sp2, Sp6)              = {(2x3)/(13+5)}x100%      = 33%
IS (Sp3, Sp4)              = {(2x4)/(9+13)}x100%      = 36%
IS (Sp3, Sp5)              = {(2x6)/(9+12)}x100%      = 60%
IS (Sp3, Sp6)              = {(2x2)/(9+5)}x100%        = 28%
IS (Sp4, Sp5)              = {(2x7)/(13+12)}x100%    = 56%
IS (Sp4, Sp6)              = {(2x3)/(13+5)}x100%      = 33%
IS (Sp5, Sp6)              = {(2x3)/(12+5)}x100%      = 35%





Tabel 6. Indeks similaritas antar jenis

Sp1
Sp2
Sp3
Sp4
Sp5
Sp6
Sp1
-





Sp2
89
(IS tertinggi)
-




Sp3
50
45
-



Sp4
71
69
36
-


Sp5
66
64
60
56
-

Sp6
30
33
28
33
35
-

Pasangan yang mempunyai nilai IS tertinggi (yaitu Sp1 dengan Sp2) mempunyai kesamaan yang paling banyak dan mempunyai hubungan kekerabatan paling dekat dibandingkan dengan pasangan lainnya.
Nilai IS antara pasangan (Sp1, Sp2) terhadap pasangan yang lainnya :
·      IS : Sp3 dengan (Sp1, Sp2)
     = IS (Sp3, Sp1) + (Sp3, Sp2)/2
     = 50+45 / 2
     = 47,5
·      IS : Sp4 dengan (Sp1, Sp2)
     = IS (Sp4, Sp1) + (Sp4, Sp2)/2
     = 71+69 / 2
     = 70
·      IS : Sp5 dengan (Sp1, Sp2)
     = IS (Sp5, Sp1) + (Sp5, Sp2)/2
     = 66+64 / 2
     = 65
·      IS : Sp6 dengan (Sp1, Sp2)
     = IS (Sp6, Sp1) + (Sp6, Sp2)/2
     = 30+33 / 2
     = 31,5


IS (sp1, sp2) dengan (sp3, sp4, sp5)
= IS (sp1, sp3) + (sp1, sp4) + (sp1, sp5) + (sp2, sp3) + (sp2, sp4) + (sp2, sp5)/ 6
= 50 + 71 + 66 + 45 + 69 + 64/ 6
= 57
 
3.2  Hasil Pembahasan
Berdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan deskripsi tentang perbandingan sifat berdasarkan persamaan dan perbedaan antar jenis, antar marga dan antar suku dari bahan yang tersedia
                      i.            Berdasarkan data dari tabel I, maka dapat kita simpulkan bahwa Hibiscus rosa-sinensis memiliki beberapa persamaan dan perbedaan sifat dengan hibridnya (Hibiscus rosa-sinensis dengan petal berwarna merah agak lunak, Hibiscus rosa-sinensis dengan petal berwarna krem, merah di tengah, Hibiscus rosa-sinensis dengan petal berwarna krem polos, Hibiscus rosa-sinensis dengan petal berwarna putih)
Persamaan sifat tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri daun (susunan daun, filotaksi, circumscriptio, apex, basis, nervatio, permukaan, bentuk daun penumpu dan letak daun penumpu), ciri-ciri batang (bentuk, warna dan permukaan), ciri-ciri bunga (susunan bunga, letak bunga, epikaliks, warna epikaliks, bentuk kaliks, jumlah kaliks, warna kaliks, keadaan korola, jumlah korola, posisi staminalkolum, kedudukan ovarium dan jumlah stigma) dan habitus.
Perbedaan sifat tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri daun (margo), ciri-ciri bunga (ukuran tangkai, jumlah epikaliks, panjang korola, lebar korola, tepi korola, warna staminalkolum, jumlah stamen, warna stamen, panjang stillus dan warna petal).
                    ii.            Berdasarkan data dari tabel II, kita dapat mengetahui bahwa perbedaan antara kedua jenis tumbuhan ini (Hibiscus rosa-sinensis dan Hibiscus tiliaceus) lebih banyak daripada perbedaan antara Hibiscus rosa-sinensis. Hal ini disebabkan karena Hibiscus rosa-sinensis dengan Hibiscus tiliaceus merupakan species yang berbeda tetapi termasuk dalam genus yang sama. Perbedaan tersebut meliputi habitus, bentuk/bangun daun, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, keadaan tepi daun, keadaan permukaan daun, warna permukaan atau kulit batang, jumlah epikaliks, warna petal, panjang petal, lebar petal.  Pada bagian terbeasr, panjang staminalkolumn, warna staminalkolumn, jumlah filamen, warna filamen, panjang filamen dan panjang stillus.
Sedangkan persamaan sifat yang terdapat antara kedua jenis tumbuhan tersebut ialah macam/susunan daun, duduk daun pada batang, bentuk stipula, bentuk batang, macam/susunan bunga, warna epikaliks, bentuk/keadaan sepal, jumlah petal, kedudukan ovarium terhadap dasar bunga, jumlah stillus, dan warna antera. Jadi, walaupun kedua tumbuhan ini mempunyai kesamaan genus, ternyata terdapat banyak perbedaan diantara keduanya.
                  iii.            Hasil pengamatan tabel.3 memiliki hubungan (saling keterkaitan) dengan tabel.4, dimana tabel.3 membandingkan sifat antara Hibiscus rosa-sinensis, Sida rhombifolia, Malvaviscus pendiunifloris yang termasuk suku malvaceae, dan Muntingia calabura yang termasuk suku elaeocarpaceae dimana dapat diketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara suku malvaceae dan suku elaeocarpaceae adalah sebagai berikut: habitus, duduk daun pada batang, bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, keadaan permukaan, warna permukaan, kulit batang, bentuk/keadaan sepal, jumlah petal, warna petal, panjang petal, lebar petal pada bagian terbesar, keadaan tepi petal, estivasi, panjang staminalkolumn, warna staminalkolumn, jumlah filamen, warna filamen, panjang filamen, warna antera, jumlah stillus serta panjang stillus.
Persamaan sifat yang terdapat antar marga, antar Hibiscus rosa-sinensis, Sida rhombifolia, Malvaviscus pendiunifloris, dan Muntingia calabura lebih menampakan sifat/ciri yang berbeda, dan juga terdapat beberapa kesamaan dalam keanekaragaman tumbuhan ini. Karena tumbuhan yang dibandingkan lebih dari satu maka kita lebih dapat memahami mengenai konsep dari kategori dan takson.


BAB IV
PENUTUP

3.3    Kesimpulan
       Dari hasil pengamatan di atas dapat kami simpulkan bahwa pengklasifikasian makhluk hidup didasarkan pada banyaknya persamaan dan perbedaan, baik dilihat secara morfologi, fisiologi maupun anatomi, dan dalam praktikum kali ini kami khusus mengamati persamaan dan perbedaan morfologinya saja.
       Semakin banyak persamaan diantara makhluk hidup (tanaman) yang kami amati, semakin dekat kekerabatannya dan jika semakin sedikit persamaan makhluk hidup maka semakin jauh kekerabatannya.
       Dapat diambil kesimpulan bahwa Hibiscus rosa-sinensis dan hibrid-hibridnya termasuk ke dalam tingkat takson yang sama (spesies). Hibiscus rosa-sinensis dan Hibiscus tiliaceus termasuk ke dalam genus yang sama (Hibiscus). Hibiscus rosa-sinensi, Sida Rhombifolia, Malvaviscus pendiunifloris termasuk ke dalam suku malvaceae sedangkan Muntingia calabura termasuk ke dalam suku elaeocarpaceae.
       Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati penggunaan sederet takson yang disusun dari yang beranggotakan besar (sedikit persamaan ciri) ke yang beranggotakan kecil (banyak persamaan ciri).

 
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, Yuslim. 2010. Morfologi Tumbuhan. Laboratorium Pendidikan Biologi UR. Pekanbaru.
Nursal dan Wan Syafii. 2011. Penuntun Praktikum Sistematika Tumbuhan Tinggi. Laboratorium Pendidikan Biologi UR. Pekanbaru.
Syafii, Wan dan Nursal. 2010. Botani Tumbuhan Tinggi. Cendikia Insani. Pekanbaru
Tjitrosoepomo, Gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my signature